Asal Mula Nama "Lamongan"

Nama Lamongan berasal dari kata “Lamong” bahasa Jawa Kuno menjadi Lamongan, seperti Surabaya menjadi Surabayan, Madura menjadi Maduran, Sawah menjadi Sawahan, Semarang menjadi Semarangan, Tuban menjadi Tubanan dll. Lamong berarti gila, meraban, meracau, gila asmara, tergesa-gesa, tipis, tembus pandang, cepat, (ekstrem kan artinya?) menurut kamus bahasa Jawa. Lamong terdiri dari dua suku kata, yaitu “la” dan “among” bahasa Sansekerta (Jawa Kuno) yaitu la = panjang, sulit ; among = memelihara, menguasai, melindungi, membina, mengayomi. Tapi arti sesungguhnya adalah “sulit dikuasai”.
Kata “Lamongan” banyak dipakai orang antara lain nama Plamongan di Semarang, Kali Lamong dan desa Lamongrejo di Kecamatan Ngimbang, dan ada Gunung Lamongan. Dengan penjelasan bahwa Gunung Lamongan ditempati makam salah seorang Tumenggung Lamongan yang anti Belanda, juga merupakan gunung berapi yang kawahnya selalu berpindah menjadi Ranu.

Tak asing lagi di telinga warga Lamongan nama Ki Ronggo Hadi alias Mbah Lamong. Nama asli beliau adalah Hadi,sedangkan Ronggo adalah karena mendapat pangkat ronggo dari Sunan Giri. Beliau adalah santri yg disayangi oleh Kanjeng Sunan Giri karena sifatnya yg baik, trampil, cakap dan cepat menguasai ajaran agama Islam serta tahu seluk beluk pemerintahan. Dari semua sifat itu akhirnya Sunan Giri menugaskan beliau untuk menyebarkan agama Islam sekaligus mengatur kehidupan rakyat di kawasan yang terletak di sebelah barat Kasunanan Giri yg bernama Kenduruan. Ketika itu Lamongan masih berupa hutan belantara, namun disana sudah terdapat daerah-daerah kecil yg sudah berpenghuni. Para penduduknya belum mengenal Islam. Seiring berjalanya waktu penyebaran agama islam mendapatkan angin segar, teryata beliau disambut warga setempat dg senang hati.

Di samping ramah tamah beliau jg sangat disegani, sehingga dengan mudah Islam menjalar ke daerah itu. Setelah Islam menyebar luas, akhirnya Ki Ronggo Hadi pun memberi nama yg menandakan daerah itu indah, mungkin itu suatu dasar kenapa beliau memberi nama Lamongan. Dan dari semua perjuangannya, sebutan Lamongan pun dicetuskan dan berkembang sampai sekarang. Usut punya usut Lamongan berasal dari kata bahasa arab "Lam'an" yg artinya bintang jatuh. Hanya saja banyak orang yg tidak bisa mengucapkan kata Lam'an, akhirnya mereka menyebutnya Lamongan. Bersamaan dg pemberian nama Lamongan, Ki Ronggo Hadi pun mendapat sebutan Mbah Lamong dari masyarakat karena telah memberi nama daerah ini Lamongan. Dan melihat semakin luasnya daerah Islam yg telah beliau sebarkan, sampai pada hari kamis pahing tnggal 10 Dzulhijah th 976 H, atau tanggal 26 Mei 1569 M pemerintahan Jawa Timur menetapkan daerah ini menjadi Kabupaten, dan mengangkat Ki Ronggo Hadi sebagai Bupati Lamonagan yang pertama. sekaligus sebagai hari jadi kota Lamongan dg gelar Kanjeng Raden Tumenggung Surajaya.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.